Minggu, 10 Maret 2013

Mamaku Yang Menggairahkan

Namaku Ikin. Umurku sekarang 18 tahun dan Ibuku berumur 38 tahun. Mamaku Sangat cantik dan seksi layaknya gadis umur 25 tahunan. Dia pandai merawat tubuhnya. Kulitnya yang putih mulus, susu yang besar dengan putingnya yang kecoklatan, dan juga kakinya yang jenjang dan seksi. Aku tak mengerti mengapa memandang mamaku seperti itu, tapi aku dapat memastikan setiap laki-laki yang melihat mamaku pasti ingin memilikinya.

Papaku pengusaha sukses yang sangat sibuk, Ia biasa bepergian ke luar kota bahkan ke berbagai negara untuk mengurus bisnisnya. Dia memberikan semua kebutuhan kami seperti rumah yang sangat besar dengan taman yang luas, juga sarana olah raga di rumah.

Ceritanya bermula ketika usiaku 15 tahun dan mamaku 35 tahun. Suatu hari kulihat papaku sedang bersiap-siap untuk perjalanan bisnisnya selama kurang lebih dua minggu. Ketika akan berangkat, dia berpesan agar menjaga rumah dan mamaku, dan agar jangan macam-macam sehingga menyusahkan mamaku, selama papa keluar kota.

Hari itu berlalu seperti biasanya tanpa sesuatu hal luar biasa yang terjadi. Kesokan harinya cuaca sangat panas dan kering, lebih panas dan kering dari biasanya karena saat itu lagi puncaknya musim kemarau. Kebetulan waktu itu lagi libur semesteran jadi aku tidak ke sekolah. Ketika keluar dari kamarku, kucari mamaku ke tempat biasanya. Kulihat mamaku di kolam renang mengenakan bikini yang belum pernah kulihat sebelumnya. Ketika kulihat susunya yang seperti mengambang di air, kurasakan kontolku mulai mengeras. Begitu melihatku, dia menyuruhku mengambil sarapan yang telah disiapkan di dapur.

Ketika aku didapur, mamaku selesai dari kolam renang kemudian membersihkan badannya di kamar mandi. Kucoba untuk mengintipnya, tapi pintu kamar mandi terkunci rapat. Aku pergi ke ruang tengah sambil tetap membayangkan goyangan susunya dengan air bercucuran sampai ke kaki jenjangnya yang seksi.

Setelah selesai mandi dan berganti pakaian dia menghampiriku ke ruang tengah dan aku tak dapat membuang bayangan tubuh mamaku yang sangat menggairahkan.

Jam 11 siang ketika sedang nonton TV, mamaku bilang akan tidur siang. Aku berharap dia akan mengajaku tidur bersama di sampingnya. Ketika berjalan menaiki tangga, kulihat goyangan pinggulnya yang membuat kontolku mengeras lagi.

Jam 12 siang aku bermaksud tidur siang. di kamarku aku tidak bisa tidur karena cuaca yang tidak enak, dan aku tak bisa membuang lamunanku tentang tubuh indah mamaku. Aku pegang kontolku yang sudah sangat keras dan kukocok-kocok sambil membayangkan goyangan dada mamaku waktu di kolam renang.

Setelah selesai, kucoba untuk tidur kembali, tetapi meskipun mata terpejam tetap tidak bisa tidur. Kontolku masih sangat keras. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku sangat menginginkan mamaku.

Aku keluar kamarku memakai celana pendek, kemudian ke kamar mamaku. Pintunya terbuka. Dia tidur tengkurap dengan kedua kakinya agak terbuka. dia memamakai celana kolor tapi masih menutupi pantatnya. Mamaku kalau tidur seperti orang mati, susah bangunya, tapi aku takut sekali.

Aku mulai mengelus-ngelus kontolku yang masih dalam celana pendekku. Aku merasakan sesuatu yang nikmat sekali, sampai aku tak tahan lagi. Aku berdiri di samping ranjangnya dan kusemprotkan seluruh pejuhku disekujur kaki jenjangnya. Aku melenguh dan mendesah perlahan sekali, Aku merasa takut sekali kalau dia terbangun karena cucuran pejuhku yang panas di sekujur kakinya. Aku kembali ke kamarku, tak dapat kupercaya kusemprotkan pejuhku ke tubuh mamaku. Aku merasa berdosa sekali, kemudian aku tertidur lelap.

Paginya deg-degan aku sudah siap-siap akan kemarahan mamaku, tapi kok ya.., tidak apa-apa, sepertinya dia tidak menemukan bekas pejuhku pada saat dia bangun. Aku berjanji pada diriku sendiri tidak akan melakukan itu lagi, karena dia adalah mamaku. Sepanjang siang itu sikap mamaku biasa-bisa saja seperti tidak ada apa-apa. Kupikir dia tahu tapi dia menyukainya, entahlah.., Atau pejuhku telah mengering waktu dia bangun.

Dua malam kemudian kontolku tegang lagi. Malam itu adalah malam terpanas pada musim kemarau tsb. Aku tak bisa tidur lagi, kulihat pintu kamar mamaku tertutup. Kupikir dia tahu apa yang telah kulakukan dan dia menginginkanya lagi.

Kubuka perlahan-lahan tanpa menimbulkan suara dan kemudian masuk ke kamar mamaku. Kulihat mamaku tertidur hanya memakai celana dalam dan BH. Tak dapat kupercaya mataku melihatnya setengah telanjang. Kupegang kontolku dan kukocok dengan keras, ketika pejuhku akan keluar, kusemprotkan di selangkanganya dan di atas celana dalamnya. cepat-cepat aku kembali ke kamarku. Kupikirkan apa yang telah terjadi sampai aku terdidur.

Paginya masih seperti biasa mamaku tidak apa-apa. Aku masih penasaran, tahu nggak sih kelakuanku, gimana caranya untuk meyakinkan hal itu?

Malam berikutnya aku ke kamar mamaku lagi, dia memakai celana dalam dan BH saja, tapi kali ini tidurnya miring. Wah.., gimana caranya ngocok nih. Aku mau kemut susunya, mungkin dia akan membunuhku kalau sampai terbangun. Kucoba untuk merabanya, waduh gimana caranya ya.., aku gemetaran.., Kulihat ada vaseline di meja rias. Lalu kuambil dan kuoleskan pada kontolku. Lalu aku nekad akan kucoba gesek-gesekan kontolku ke mamaku.

Aku naik ke ranjang dan berbaring di belakangnya dan mulai mengesek-gesekan kontolku ke pantatnya. Dia masih tertidur, tidak bergerak. Kuselipkan kontolku lebih bawah lagi diantara kakinya dan mulai kutekan-tekan. Sebenarnya aku takut dia bangun kalau aka kebanyakan bergerak, tapi aku nggak tahan. Aku pompa kontolku keluar masuk di antara kakinya. Tak berapa lama pejuhku muncrat di antara kedua kakinya dan sebagian meleleh kena tempeknya. Aku kembali ke kamarku dengan pikiran dipenuhi bayangan tempeknya.

Paginya masih seperti biasa, mamaku tidak ngomong apa-apa, sehingga menambah rasa penasaranku, masak sih dia tidak merasakan ada bekas vaseline dan pejuhku di kakinya.

Kucoba untuk mengetesnya. Kutunggu di kamarku sampai jam 6 pagi. Aku tahu persis mamaku selalu bangun jam 7 pagi setiap hari, aku ke kamarnya dan menggesek-gesekan kontolku di antara kakinya, butuh waktu 30 menit untuk muncrat di kakinya, kemudian akau keluar tiduran sambil menunggu apa yang akan terjadi.

Jam 7 pagi mamaku bangun terus mandi. Aku keluar kamar terus ke dapur. Dia sedang sarapan dan bicaranya wajar seperti tidak ada apa-apa sambil mencuci piring. Aku ke kamar mandinya, kulihat celana dalamnya basah kuyup oleh pejuhku. Sekarang akau yakin sekali, mamaku tahu kelakuanku. Malah aku jadi bingung sendiri, soalnya mamaku tidak memperlihatkan perubahan apapun. Dia pergi ke supermarket dan kembali tiga jam kemudian. Aku masih memikirkan apa yang akan kulakun denganmamaku malam ini.

Kita nonton TV, kemudian mamaku bilang akan pergi tidur. Kutunggu hampir 2 jam, biar dia tidur nyenyak dulu. Kemudian masuk kamarnya dan kulihat dia tidur berselimut. sialan.., rupanya dia tidak suka aku kerjain. Aku sudah tegang banget, kuambil vaseline kuoleskan ke kontolku kemudian akau naik keranjang. Dia tidur tengkurap dengan kakinya terbuka sangat lebar. Kucoba singkap selimutnya agar bisa mengocok di antara kakinya.

Ketika kusingkap selimutnya, jantungku hampir berhenti berdenyut, dia telanjang bulat! Aku lihat tempeknya dengan jelas dan bibir tempeknya kelihatannya begitu hangat. Dengan tangan gemetaran kusentuh tempeknya perlahan kemudian kuusap-usap dengan lembut.

Lama-lama vaginanya semakin basah, kemudian kutarik kedua kakinya berlawanan sehingga kakinya semakin membentang lebar.

Tiba-tiba dia bergerak, posisinya menjadi miring membelakangiku. Tapi kedua kakinya masih terbuka lebar. Aku berbaring di belakangnya dan mulai mengocokkan kontolku di antara kakinya dan kucoba menyentuh tempeknya. Dia tidak bergerak ketika perlahan-lahan burungku masuk makin dalam ke tempeknya. Aku mulai memompanya keluar masuk perlahan-lahan, kudengar dia mendesah kayaknya sedang mimpi.

Aku nggak tahan lagi, sehingga kocokanku semakin keras dan cepat. Kurasakan cairan di tempeknya semakin deras. Aku juga merasakan sudah waktunya akan orgasme, tiba-tiba dia melepaskan kontolku dari tempeknya sehingga maniku berhamburan di bibir tempeknya. Kemudian dia tidur lagi telentang dengan kedua kakinya dirapatkan.

Kulihat kedua susunya yang besar. Kemudian kujilat dan kuhisap-hisap. Mamaku mendesah-desah ketika kuhisap putingnya. Aku mulai menggesek-gesekan kontolku lagi dan pejuhku berceceran di antara susunya. Aku kembali kekamarku dan sulit kupercaya apa yang telah terjadi aku telah ngentotin mamaku. Kemudian aku tertidur dengan nyenyak sekali.

Pagi harinya kulihat mamaku memakai daster. Kulihat juga puting susunya di balik dasternya yang tipis. Dia tidak ngomong apapun tentang semalam. Heran.., kenapa dia melepaskan tempeknya sebelum aku orgasme. Aku masih takut-takut untuk mulai ngomong denganya.

Siangnya mamaku pergi dengan temannya untuk menghadiri pesta perkawinan. Jam 11 malam baru pulang, mungkin jalan-jalan dulu. Dia bilang sangat lelah sekali dan ingin tidur dengan nyenyak. Ketika ngomong begitu dia tersenyum manis sekali kemudian menciumku dan bilang selamat malam. Kutunggu hampir 1 jam, kemudian kulepas semua pakaianku kemudian kekamar mamaku, pintunya terbuka.

"Wwaaw..!, Dia tidur telanjang tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya. Tidurnya telentang dengan kedua kakinya terbuka sangat lebar. Aku berlutut di antara kedua kakinya dan mulai mengelus-elus tempeknya dengan tangan sebelahnya kuusap-usap putingnya. Tempeknya semakin basah saja dan kontolku semakin keras. Kuarahkan kontolku ke tempeknya, "Hmm.., nikmatnya", dan dia kudengar mendesah juga.

Kurasakan otot tempeknya meremas-remas burungku sehingga aku mulai memompa lebih cepat dan keras. Aku hisap putingnya juga. Mamaku terbangun!, dengan suaranya yang perlahan nyaris tak terdengar dia bilang, "Oh.., Ikin apa yang kamu lakukan?, aku mamamu".
"Aku sangat mencintaimu Mam dan aku akan ngentotin Mami jika Mami menginginkanya juga"
Kemudian dia bilang sambil mendesah, "Ok, tapi jangan semprotkan di dalam, Aku tak mau dihamili anaku sendiri".

Ketika kudengar itu, kugenjot semakin keras dan keras.
Dia bilang, "Oh Kin, Yang keras lagi dong. Mami suka kontol besarmu. Oooh.., Mami mau sampai, Kin, Mami.., ssaammppaaii.."
Kugenjot tambah keras lagi. Kurasakan aku mau sampai juga.
"Aku ingin semprotkan di dalam Mam, Akan kusemprotkan semuanya di dalam."
"Jangan kin.., tolong jangan.., Mami tidak pakai kontrasepsi.., ntar Mami hamil anakmu"
"Nggak bisa Mam, aku sangat menginginkanya. Sekaranghh Mam.., Mam aku sampai"
"Kin pejuhmu panas sekali, Mami suka sekali sayang."
"Tapi.., iyer.., terus sayang.., teruskan.., a..aahh"
Ternyata dia sangat menyukainya, so kita ngentot tiap hari sampai papaku pulang.

Setelah itu, kita selalu tidur sekamar kalau ayah keluar kota lagi. Sekarang umurku 18. Mamaku 38 dan kita masih ngentot terus. Mamaku hamil, tapi dia putuskan untuk mengugurkannya karena dia tidak ingin punya bayi dariku. Tapi dia bilang, boleh ngentotin dia terus kalau papa bepergian.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar